Thursday, October 20, 2016

Penyebab Bintik Merah Pada Bayi Dan Cara Mengatasinya


Bintik merah pada bayi
Penyebab Bintik Merah Pada Bayi Dan Cara Mengatasinya - Para ibu mudah akan sangat cemas ketika terjadi sesuatu pada buah hatinya seperti timbulnya bintik-bintik merah pada kulit bayi mereka. Berbeda dengan kondisi kulit orang dewasa yang tebal, kulit bayi yang masih relatif tipis dan sensitif lebih rentan terhadap alergi, iritasi dan infeksi. Hal ini dikarenakan secara struktural kelenjar minyak pada kulit bayi masih belum berkembang secara sempurna.

Penyebab timbulnya bintik-bintik merah pada kulit bayi ini sangat kompleks dan bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor dari dalam tubuh misalnya karena faktor keturunan, sementara faktor luar misalnya adalah karena cuaca yang panas, lingkungan yang lembab, banyak debu dan lain sebagainya.

Bintik-bintik merah disertai kulit yang tampak kemarahan ini bisa menyebabkan rasa gatal yang tidak tertahankan. Karena bayi belum mampu menyampaikan dengan kata-kata apa yang dirasakannya, maka bayi akan rewel atau bahkan menangis tanpa henti.

Untuk mengetahui lebih lanjut, simak beberapa kemungkinan penyebab bintik-bintik merah pada wajah dan bagian badan bayi lainnya, serta bagaimana cara mengatasinya, sebagai berikut ini:

    Bakat alergi (faktor keturunan)

Penyebab:
Kasus alergi kulit cukup banyak terjadi pada bayi yang sangat rentan terhadap reaksi alergi. Apabila Anda dan pasangan memiliki riwayat alergi, maka resiko si kecil menderita alergi sebesar 40-60 %. Tetapi jika hanya salah satu orang tua saja yang memiliki alergi, kemungkinannya anak Anda memiliki bakat alergi kecil yakni hanya sebesar 25-40 %. Penyakit alergi hanya mengenai anak yang memiliki bakat alergi yang disebut dengan atopik. Jika tidak ada riwayat alergi di keluarga, bayi Anda akan tetap memiliki resiko terkena alergi sebesar 5-15 %.

Cara mengatasi:

Cara paling efektif untuk mengatasi alergi adalah dengan menjauhkan anak dari sumber pencetus alergi. Untuk itu, orang tua perlu jelih dan mengetahui makanan atau hal apa saja yang bisa menimbulkan reaksi alergi pada kulit bayi. Misalnya, bayi berusia 6 bulan ke atas sudah diberi makanan padat. Orang tua harus benar-benar berhati-hati dalam memberikan makanan kepada bayi. Terlebih bila dalam keluarga memang ada riwayat alergi, maka kemungkinan besar bayi juga akan mengalami alergi. Cara mengetahui apakah bayi alergi atau tidak terhadap suatu jenis makanan tertentu yaitu dengan melihat gejala/tanda yang mungkin timbul selama kurang lebih 3 hari setelah makanan tersebut masuk ke dalam tubuh bayi.

 1. Ruam popok karena kualitas popok tidak baik atau terlalu kecil
Penyebab:
Kemungkinan popok atau diaper bayi yang selama ini digunakan kualitasnya tidak baik atau ukurannya terlalu kecil untuk digunakan sang buah hati Anda. Ruam popok yang tidak segera diatasi bisa menyebabkan kondisi bayi semakin parah seperti timbul bintil-bintil kecil yang melepuh dan pecah. Jika sudah pecah, maka bayi Anda akan semakin rentan terkena infeksi.

Cara mengatasi:
Anda bisa mengganti merek diapernya dengan yang memiliki kualitas lebih bagus atau membeli popok yang ukurannya sesuai dengan usianya. Cara pemakaiannya juga diperhatikan agar tidak terlalu ketat sehingga kulit tidak tergesek.

2. Jerawat bayi

Penyebab:
Sisa hormon yang masih terbawa bayi sejak masih berada dalam rahim.

Cara mengatasi:
Gangguan yang biasanya timbul di sekitar pipi, dagu, dan dahi biasanya akan menghilang dengan sendirinya ketika bayi berusia di atas 3 bulan. Rajin bersihkan wajah bayi dan keringkan dengan baik. Usahakan untuk menggunakan handuk bayi yang berbahan lembut dan tidak memencet jerawatnya karena dapat menimbulkan iritasi serta infeksi yang cukup parah.

3. Eksim bayi

Penyebab:
Dikenal juga dengan nama eksim susu, tapi bukan berarti eksim ini timbul karena ASI. Perlu diketahui bahwa apapun itu, sisa ASI, susu formula, makanan bayi yang dikonsumsi,atau air liur apabila dibiarkan menempel di kulit bayi, dan tidak segera dibersihkan maka berpeluang untuk menghasilkan reaksi yang dapat menyebabkan timbulnya iritasi. Penyebab iritasi ini akan bereaksi terutama pada bayi yang memang sudah memiliki bakat alergi.

Cara mengatasi:
Jika Anda mengetahui dengan persis bahwa bayi Anda memiliki bakat alergi, sebaiknya segera jauhkan dari bahan pemicunya (alergennya). Misalnya segera bersihkan wajah bayi sehabis kontak dengan ASI atau susu formula. Rajinlah mengganti baju bayi jika ia sering mengeluarkan air liur dari mulutnya yang terkadang membuat bajunya sampai basah.


4. Gigitan serangga

Penyebab:
Gigitan atau sengatan serangga misalnya nyamuk, dapat menyuntikkan racun yang tersusun dari protein dan substansi lain yang memicu reaksi alergi kepada bayi. Bintik merah yang disertai bengkak dan rasa gatal adalah gejala yang sering ditemui.

Cara mengatasi:
Bintik merah ini sebenarnya tidak perlu diobati karena akan hilang dengan sendirinya. Anda juga bisa mengoleskan minyak kayu putih, minyak telon atau minyak tawon apabila diperlukan untuk menghindari gigitan serangga berikutnya